Jumat, 17 Maret 2017

legenda meng jiangnu nv

Legenda TiongKok: Meng Jiang Nu (孟姜女)
12 Desember 2014 pukul 0:46
Kisah ini bermula pada masa Dinasti Qin (秦朝 Qíncháo , 221SM-206SM). ada seorang tua bernama marga Meng (孟 meng) yang hidup bersama istrinya dinegara bagian TiongKok selatan. pada musim semi, Meng menabur biji benih labu dihalaman rumahnya.labu tumbuh sedikit demi sedikit, merambat sampai dinding dan masuk halaman tetangga. tetangganya yang bernama marga Jiang, juga sama dengan Meng yaitu sama” tidak mempunyai anak. mereka ber-sama” menyiram dan merawat pohon labu setiap hari sehingga pohon ini tumbuh besar dan menghasilkan buah yang cantik pada musim gugur. Kemudian Jiang memetik buah labu tersebut dan membaginya sama rata,maksudnya ingin buat lauk sayur. betapa terkejutnya mereka ketika memotong dan membelah buah labu tersebut, dari dalam labu muncul seorang bayi perempuan cantik yang sedang menangis,tapi mereka sangat senang karena sekarang telah memiliki seorang anak, mereka sangat mencintainya dan memberi nama Meng Jiang nu ( meng jiang nu 孟姜女), yang berarti putri Meng dan Jiang. Seiring waktu, Meng Jiang Nu tumbuh dan menjadi gadis belia yang cantik. dia sangat cerdas dan rajin. Ia merawat keluarga Meng dan Jiang, mencuci pakaian mereka dan melakukan pekerjaan rumah.orang” tahu Meng Jiang Nu adalah gadis yang baik dan mereka sangat menyukainya. suatu hari saat bermain di halaman, Meng Jiang Nu melihat seorang pemuda bersembunyi dikebun mereka,seketika Meng Jingnu pun memanggil kedua orang tuanya, dan pemuda itu akhirnya keluar. Pada waktu itu, Kaisar Qin Shi Huang (Qin shi Huang 秦始皇, kaisar pertama Qin) mengumumkan untuk membangun Tembok Besar (长城 chang cheng). jadi banyak pria diambil oleh para pejabat untuk kerja paksa dalam pembuatan tembok besar tersebut. Fan xǐ Liang 范喜良 adalah seorang terpelajar dan sangat takut ditangkap, jadi ia pergi kekebun penduduk untuk bersembunyi, ternyata ia ditemukan oleh Meng Jiang Nu. Orangtua Meng Jiang Nu, yaitu Meng dan Jiang juga menyukai pemuda ini, Ia tampan,jujur dan ramah. mereka memutuskan untuk menikahkan putri mereka dengannya. baik Fan Xi liang dan Meng Jiang Nu juga menerima dengan gembira, beberapa hari kemudian mereka melangsungkan pernikahan.namun...tiga hari setelah perkawinan mereka, pejabat kerajaan tiba” datang dan mengambil paksa Fan Xi liang untuk membangun Tembok Besar di utara TiongKok. Ini adalah masa yang sangat sulit bagi Meng Jiang Nu,dia sangat merindukan suaminya, hampir setiap hari dia menangisi kepergian suaminya. Iapun lalu membuat baju hangat untuk suaminya dan memutuskan pergi mencarinya.berpamitan dengan orangtuanya, mengemas perbekalan dan memulai perjalanan yang panjang.berjalan siang dan malam, naik-turun gunung, menyeberangi sungai, tergelincir dan jatuh ber-kali”. akhirnya, dia sampai di kaki Tembok Besar, sekarang bernama Tonggak Shan Hai Guan ( 山海关). Saat itu juga, dia bertanya kesana-kemari tentang keberadaan suaminya kepada para pekerja disana,namun tidak ada yang tau.setelah bertanya terus sampai jauh dijalan dekat tembok dia mendapatkan berita buruk tentang suaminya,suaminya telah tewas karena kerja paksa tersebut dan dimakamkan disamping Tembok Besar tersebut. Meng Jiang Nu pun tidak bisa menahan tangis.ia langsung lunglai terduduk ditanah dan menangis ter-sedu”. Tiba” dengan suara yang luar biasa, sepanjang 400 km (248 mil) Tembok Besarpun bergetar dan runtuh bersamaan dengan ratapan tangis Meng Jiang Nu.para pekerja dan penjaga kaget dan ter-heran”,namun pada saat itu pula Sang Kaisar Qin Shi Huang tepat sedang meninjau Tembok Besar,mendengar hal itu Kaisar sangat marah dan siap menghukum Meng Jiang Nu. Namun...pada saat pandangan pertama Kaisar pun langsung jatuh hati melihat kecantikan Meng Jiang Nu. Alih” membunuhnya, Kaisar malah meminta Meng Jiangnu menikah dengannya. Menahan amarah, Meng Jiang Nu setuju tapi dengan tiga syarat. Syarat pertama,adalah Kaisar harus menemukan jenazah Fan Xi liang suaminya.Kedua, mengadakan pemakaman kenegaraan bagi suaminya dan yang terakhir memakai tanda hitam sebagai tanda bergabung serta menghadiri pemakaman secara pribadi. Kaisar berpikir sejenak dan dengan setengah hati menyetujuinya.setelah semua persyaratan dilaksanakan oleh Kaisar, ia sudah bersiap untuk membawa putri cantik ini keistananya. Namun ketika ditengah perjalanan disaat pengawal lengah, Meng Jiang Nu berbalik dan menerjunkan dirinya keLaut Bohai ( 渤海). Kisah tangisan pahit Meng Jiang Nu,menceritakan tentang kerja keras rakyat TiongKok, memperlihatkan sistem pemerintahan kerajaan pada masa pemerintahan Qing Shi Huang saat itu. Untuk mengenang Meng Jiang Nu,dibangunlah sebuah kuil bernama Kuil Jiang Nu beserta patungnya dikaki Tembok Besar. Dan cerita ini telah diwariskan dari generasi ke generasi sampai sekarang.